Sering kita dengar dari anak-anak sekolah, pelajar, mahasiswa dan bahkan juga para orang tua bahwa pelajaran ini mudah tapi pelajaran yang itu sulit. Benarkah demikian? Ataukah itu semua karena persepsi salah yang kita tanamkan sendiri dalam alam kesadaran kita sehingga akhirnya kita sendiri jadi kesulitan?
Seorang ahli manajemen 'covey' mengatakan bahwa kita harus berpikir dari akhir "Start from the end". Artinya kita harus menetapkan tujuan yang jelas, terukur sebelum kita mulai melangkahkan kaki pada suatu aktivitas kegiatan/ project yang akan dijalankan.
Sebuah riwayat mengatakan "Sang kuasa beserta sangkaan hambanya". Artinya kalau kita meyakini bahwa sesuatu itu akan berhasil, maka insya Allah, Sang Kuasa akan mengabulkan dan menetapkannya.
Kedua cuplikan di atas tentunya tidak berhenti pada step tersebut. Harus diikuti dengan langkah nyata, usaha yang terus menerus dan terakhir kita harus 'tawakkal' (berserah diri, pasrah sepenuh hati) kepada Sang Kuasa dengan diikuti 'do'a' dan permohonan secara mendalam.
Berkaitan dengan pelajaran sekolah, saya teringat bagaimana teman-teman mengatakan bahwa sebagian besar ilmu eksaksa (seperti matematika, kimia) merupakan ilmu yang sulit. Mereka biasanya kalo ulangan atau ujian tengah semester atau ujian akhir akan merasakan kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh para penguji. Akhirnya nilai merekapun 'jeblok' sehingga tidak sedikit yang harus mengulang, ikut her dan bahkan ada yang akhirnya tidak lulus.
Sebenarnya masing-masing di antara kita sudah dibekali oleh Sang Khaliq dengan processor terhebat dan memory yang besar. Bahkan kemampuan mengelola, mendaur ulang atau mengcreate suatu hal barupun dilimpahkan kepada kita. Beda dengan komputer - walaupun pintar, tapi tidak akan ada artinya kalo tidak kita jalankan.
The key dari case ini adalah "kontinyuitas diri dalam melakukan pilar mengulang, melatih dan menerapkan". Pilar mengulang dapat kita lakukan dalam bentuk membaca literatur/ referensi/ teory dan selanjutnya mamahaminya. Tahapan melatih merupakan bentuk 'trial' atau pilot project implementasi teory yang sudah kita pelajari dan pahami. Di sini kita harus sering mengasah otak dengan berbagai bentuk latihan soal sehingga akan tercipta logika dan siklus proses eksekusi (program) yang siap digunakan apabila pada saatnya nanti diperlukan. Pilar terakhir adalah menerapkan yang artinya mencoba menggunakan teori yang ada untuk penyelesaian kasus dalam ragam kehidupan yang terjadi di sekitar kita.
Apabila ketiga pilar tersebut dijalankan, maka sebenarnya ilmu-ilmu eksakta yang dianggap sulit itu akan menjadi sirna dan semua terasa mudah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar