Sabtu, 01 Mei 2021

Do The Best

Belajarlah terlebih dahulu agar paham, mengerti dan mengetahui

a)  Firman Alloh : Wala taqfu ma laisa laka bihi ilmun innassam’a walbashara walfuada kullu ulaika kana ‘anhu mas’ulan. “Janganlah kamu menyampaikan/mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran (telinga yang mendengar), penglihatan (mata yang melihat) dan hati (pikiran) semuanya akan dimintai pertanggungjawabannya”. (QS. Al-Isra: 36).

b)  Al’ilmu qoblal qoulu wal’amal... Man ‘amila ‘amalan laisa ‘alaihi amruna fahuwa roddun. “Ilmu itu sebelum ucapan dan perbuatan....Siapa yang beramal tanpa dasar dari kami, maka amalan tersebut tertolak”.

Mulailah dengan Bismillah

Alloh mengajarkan kita melalui Alquran yg diawali dengan kalimat Bismillahir rohmanir rahiim.

Alloh mengajari kita dengan ayat yg pertama turun. Iqro’ bismi rabbikal ladzi kholaq. Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang telah menciptakan. (Al ‘alaq 1)

Para Nabi mengajari kita dengan kalimat Bismillah sebagaiman disebut dalam Firman Allah SWT :

* Innahu min Sulaiman, wa innahu Bismillahir rahmani rahiim. "Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya; "Dengan menyebut nama Allah ang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (An Naml 30)

* wa qolarkabu fiiha bismillahi majreha wa mursaha.  Naiklah kamu semua ke dalamnya (kapal) dengan (menyebut) nama Allah pada waktu berlayar dan berlabuhnya.” (QS.Hud:41)

Rasulullah bersabda kullum riin dzi bali laa yubdau fiihi bismillah fahuwa abtar: Setiap perkara penting (baik) yang tidak dimulai dengan ‘bismillahirrahmanir rahiim’, maka amalan tersebut akan terputus berkahnya.” 

Lakukan dengan penuh kesungguhan :

a). Firman Alloh : 

* Qul inna salatii wanusukii wamahyaya wamamatii  lillahi rabbil’alamiina. “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah demi karena Allah, Tuhan semesta alam”  (QS. al-An’âm 162).

* Lay-yanaalalloha luhuumuhaa wa laa dimaaauhaa wa laakiy yanaaluhut-taqwaa mingkum. “Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketaqwaan kamu. (QS Al-Hajj 37)

* Qalat ihdahuma ya abati istajirhu inna khayra mani istajarta alqawiyyulamiinu. Dan salah seorang dari kedua (perempuan) itu berkata, "Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya." Al qashshas 26

b) Sabda Nabi :

*  i'malu lidun-yaka ka annaka ta'iisyu abada, wa'malu liakhirotika ka annaka tamuutu ghodha. “Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan engkau akan hidup selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan engkau akan mati esok

*  Fa akhbirni ‘anil ihsan ? Qola : anta'budulloha kaannaka tarohu, fainlam takun tarohu fainnahu yaroka. Kabarkanlah tentang Ihsan...Ihsan adl  engkau menyembah Alloh seakan2 engkau melihatNya. Jika tidak melihatnya sesungguhnya Dia melihatmu. 

* “Sebaik-baik pekerjaan ialah usahanya seseorang pekerja apabila ia berbuat sebaik-baiknya (profesional).” (HR. Ahmad).

* Siapa yang bersusah payah (kerja keras) mencari nafkah untuk keluarganya maka ia serupa dengan seorang mujahid di jalan Allah.” (HR Ahmad).

* Bersemangatlah dalam melakukan hal yg bermanfaat dan meminta tolonglah kepada Alloh dan jangan malas (Muslim)”.

Lakukan evaluasi dan improvement : “Ya ayyuhal ladzina amanut taquLlaha wal tandhur nafsun ma qaddamat lighod, wattaquLlah innAllaha khobirun bima ta’malun” (QS AlHasyr ayat 18). 

Hasibu anfusakum qobla antuhasibu. “Hitunglah diri kalian sebelum datang hari perhitungan (Umar ra).

Berserah dan tawakkal 

Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang selalu bersegera dalam (mengerjakan) perbuatan-perbuatan yang baik dan mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan cemas. Dan mereka adalah orang-orang yang khusyuk kepada Kami." (QS. Al Anbiya 90)


Bulatkan tekat, murnikan dan iklaskan niat

Firman Alloh SWT :

a)   Wa maaa umiruuu illaa liya’budullaaha mukhlishiina lahud–diina hunafaaa-a wa yuqiimush-sholaata wa yu’tuz–zakaata wa dzaalika diinul–qoyyimah. “Dan tidaklah mereka semua diperintahkan kecuali untuk beribadah kepada Allah dengan tulus ikhlas, semata-mata karena menjalankan agama juga agar melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan itulah agama yang lurus (benar). (QS Al Bayyinah 5)

b)  Firman Alloh SWT :  Inna anzalna ilaikal kitaba bilhaq, fa’budillah mukhlishol lahud diin. “Sesunguhnya Kami menurunkan kepadamu Kitab (Al Quran) dengan (membawa) kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan mengikhlaskan ketaatan kepada-Nya.”(Q.S Az-Zumar[39]: 2)

Sabda Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam 

a)  Ya Ayyuhannas kholishu a’malakum lillah, fainnallaha laa yaqbalu minal a’mal illa ma kholasha lah. “Hai manusia bertulus ikhlaslah kamu akan segenap amal yang dikerjakan karena sesungguhnya Allah tidak menerima sesuatu amalan, kecuali dikerjakan karena Allah semata-mata.( Al –Bashrah ).

b)  Innamal a’malu binniyat walikullimriin ma nawa, faman kana hijrotuhu ilallaha wa rasulihi fahijratuhu ilallaha wa rasulihi waman kana hijratuhu ilad dunya yushibuha au imroatiy yunkihuha fahijratuhu ila ma hajaro ilaihi. “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Hal-hal yg perlu kita lakukan agar selalu dan terus iklas : 

a)  Menguatkan hati utk selalu iklas; 

b)  Selalu berfikir positif/ tidak suudhon; 

c)  Bergaul dengan orang yang bertakwa; 

d)  tidak berharap pujian/ balasan dari amalnya; 

e)  segera melupakan amalannya

f)  Memohon iklas kepada Alloh, takut amalnya tdk diterima robbana taqobbal minna innaka antas sami'ul'alim

g). Menjauhi Sifat Riya’  Sum’ah Ujub 

* Riya ialah melakukan ibadah dengan tujuan dilihat oleh manusia dg maksud mencari pengagungan, pujian, harapan

*  Sum’ah adalah amalan yang dilakukan dalam rangka agar didengar orang lain, misalnya memperdengarkan bacaan Al-Qur’an atau yang lainnya. 

* Ujub yaitu perasaan bangga terhadap diri sendiri atas kemampuan yang dimiliki secara berlebihan