Saat aku duduk di bangku SMP, ada suatu perubahan yg mulai terjadi pada diriku. Perasaan tertarik ke lawan jenis mulai terasa. Upaya memilih sudut pandang yang tepat untuk melihat atau memperhatikan seseorang merupakan bentuk implementasi ketertarikan pada lawan jenis.
Aku teringat kejadian saat aku kelas 2 SMP. Aku mulai punya keberanian untuk mencari wajah-wajah yang terlihat 'menarik' pada sekelompok adik kelas. Saat itu aku menemukan 2 orang yang berwajah cukup 'lumayan'. Yang satu hitam manis - anak kelas 1C dan satunya laki kuning langsat agak bongsor kelas 1 B.
Sebagai bentuk ketertarikanku saat itu, akupun membuat suatu puisi yang kutujukan pada mereka berdua. Kutulis pada selembar kertas dan kutempelkan pada daun pintu masuk kelas masing-masing. Tentunya aku tidak menyebutkan namaku pada akhir puisi itu.
Perubahan perilaku seperti itu memang biasa terjadi pada anak-anak yang sudah mulai menginjak dewasa. Yang perlu mendapatkan perhatian dari para orang tua adalah bagaimana perilaku tersebut tidak menjadi terlalu cepat dan bahkan menyimpang dari rel 'tata kerama' dan peradaban umat manusia. Sikap menjaga diri dan tidak mengikuti hawa nafsu adalah kunci segalanya.
Sudah sepantasnya bagi para orang tua untuk selalu memberikan bekal norma dan akhlak yang baik bagi si anak agar kelak nanti si anak tumbuh menjadi remaja dan orang dewasa yang berbudi pekerti mulia.
Mengalahkan hawa nafsu adalah perjuangan hebat dan jauh lebih berat dari perang melawan musuh. Makanya Rasulullah mengatakan perang yang paling besar adalah perang melawn hawa nafsu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar