Sebuah pulau di sisi utara Indonesia yang berbatasan secara langsung dengan Singapura dan secara khusus telah dikembangkan oleh BJ Habibi menjadi area "otorita khusus" pada beberapa dekade yang telah lalu. Walaupun kini Batam hanya menjadi bagian dari Propinsi Riau Kepulauan, namun geliat pembangunan dan kehidupan tidak jauh berkurang.
Dalam kisah perjalanan hidup, saya pernah merasakan tinggal di Batam sekitar 3-4 tahun, khususnya di lingkungan Sekupang dan Baloi.
Sekupang merupakan kota lama Batam yang dilengkapi dengan pelabuhan laut dan beberapa komplek perkantoran. Sedangkan Baloi berada tidak jauh dari pusat hiruk pikuk kota Batam Nagoya-Jodoh dan Batam Center.
Tanah kemerahan dengan kadar Bauksit tinggi merupakan ciri khas daerah Riau Kepulauan, termasuk Kota Batam. Sedikitnya pepohonan menjadikan Batam terasa panas di siang maupun malam.
Untuk mencapai Kota Batam, kita bisa menggunakan alat transportasi laut dan udara. Bandar Udara Hang Nadim, merupakan bandara udara internasional dengan panjang landasan sekitar 5000 m. Pelabuhan laut antar kabupaten/ propinsi maupun lintas negara yang berupa pelabuhan speed/ kapal feri banyak tersedia di Batam. Tercatat ada pelabuhan laut Sekupang, Batam Center, Harbour B (Lubuk Baja), Nongsa. Selain itu Sekupang juga difungsikan untuk pelabuhan laut kapal penumpang sekelas Pelni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar